Nama: Laras Dwiaryanti
Dosen Pengampu: Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom.
Universitas Mpu Tantular
Fungsi Organ Tubuh Manusia dalam Melengkapi Bukti Hukum dalam Sebuah Kasus
Dalam dunia hukum, pembuktian merupakan tahapan krusial untuk mengungkap kebenaran dalam sebuah kasus pidana. Salah satu aspek penting yang sering menjadi perhatian adalah peran organ tubuh manusia sebagai alat bukti. Tidak hanya berfungsi menjaga kelangsungan hidup, organ-organ tubuh juga memiliki nilai forensik yang tinggi, sehingga dapat menjadi kunci dalam proses penegakan hukum.
Peran Organ Tubuh sebagai Barang Bukti
Setiap organ tubuh manusia memiliki fungsi vital yang saling melengkapi untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh, mulai dari otak sebagai pusat kendali, jantung sebagai pemompa darah, hingga ginjal yang menyaring racun. Namun, dalam konteks hukum, bagian-bagian tubuh seperti darah, jaringan, air mani, rambut, hingga tulang dapat menjadi barang bukti yang sangat penting dalam pengungkapan tindak pidana.
Sebagai contoh, dalam kasus kekerasan, pelecehan seksual, atau pembunuhan, pemeriksaan forensik terhadap organ atau bagian tubuh korban dapat menghasilkan bukti ilmiah yang sulit disangkal. Barang bukti biologis seperti DNA, sidik jari, atau jaringan tubuh yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) dapat menghubungkan pelaku dengan korban atau lokasi kejadian secara langsung.
Proses Forensik dan Peran Ahli
Dalam sistem peradilan pidana Indonesia, sesuai Pasal 183 KUHAP, hakim hanya dapat memutuskan perkara jika terdapat minimal dua alat bukti yang sah. Dalam kasus-kasus sulit, seperti ketika tidak ada saksi, barang bukti dari tubuh manusia sering menjadi satu-satunya sarana untuk mengungkap kebenaran.
Pemeriksaan forensik dilakukan oleh dokter ahli, yang kemudian memberikan keterangan ahli atau dokumen resmi seperti Visum et Repertum. Melalui analisis laboratorium, organ tubuh atau bagian-bagiannya dapat membuktikan adanya luka, keracunan, atau penyebab kematian yang relevan dengan peristiwa pidana.
Contoh Kasus dan Signifikansi Pembuktian
Dalam kasus perkosaan, misalnya, barang bukti berupa air mani, rambut, atau jaringan kulit korban dan pelaku yang ditemukan di TKP dapat menjadi bukti yang sangat kuat. Hasil pemeriksaan forensik terhadap bukti-bukti tersebut sulit untuk disangkal karena berasal dari tubuh pelaku atau korban sendiri. Begitu pula dalam kasus pembunuhan, analisis luka pada organ tubuh korban dapat mengungkap modus operandi dan alat yang digunakan pelaku.
Kesimpulan
Organ tubuh manusia tidak hanya berperan dalam menjaga kehidupan, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam melengkapi bukti hukum pada sebuah kasus. Melalui pemeriksaan forensik, bagian-bagian tubuh dapat memberikan fakta ilmiah yang objektif, membantu hakim dan aparat penegak hukum dalam mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan. Dengan demikian, pemahaman akan fungsi organ tubuh tidak hanya penting untuk kesehatan, tetapi juga sangat vital dalam proses peradilan pidana.
Referensi:
1. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-organ-tubuh-manusia-dan-cara-merawat-fungsinya
2. https://lib.ui.ac.id/abstrakpdf?id=20324391&lokasi=lokal
3. https://www.liputan6.com/hot/read/5424464/organ-tubuh-manusia-dan-fungsinya-kenali-jenis-jenisnya
4. https://www.gramedia.com/literasi/organ-tubuh-manusia/

Materinya sgt mudah dipahami
BalasHapusthank u materi nya ka
BalasHapusTerimakasih untuk materi nya
BalasHapus